Entri Populer

Selasa, 24 Maret 2015

Propeller Shaft






Pengertian Propeller Shaft 



Propeller shaft atau poros propeller (pada kendaraan FR dan kendaraan 4WD) berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari transmisi ke difrential. Transmisi umumnya terpasang pada chassis frame, sedangkan differential dan sumbu belakang atau rear axle disangga oleh suspensi sejajar dengan roda belakang. Oleh sebap itu posisi diferential terhadap transmisi selalu berubah ubah pada saat kendaraan berjalan, sesuai dengan permukaan jalan dan ukuran beban,


Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke difrensial dengan lembut tanpa dipengaruhi kondisi permukaan jalan dan ukuran beban kendaraan. Untuk tujuan ini universal joint dipasang pada setiap ujung propeller  shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi. Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan anatara transmisi dan diferential.
Biasanya propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan terhadap gaya puntiran atau bengkok. Bandul pengimbang atau balance weight dipasang pada bagian luar pipa dengan tujuan untuk keseimbangan pada waktu berputar. Dengan keseimbangan ini diharapkan poros propeller dapat berputar tanpa menghasilkan getaran yang besar atau dengan kata lain dengan lembut. Pada umumnya propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua penghubung yang terpasang pada kedua ujung berbentuk universal joint.

Didalam poros propeller ada komponen utama yang bernama universal joint yang memiliki fungsi untuk meredam perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga. Ada juga slip yoke yang berfungsi untukmenghubungkan poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint) depan.



Fungsi Poros Propeller



Poros propeller memiliki 2 (dua) fungsi utama:


  1.     Untuk memindahkan putaran dengan lembut dari transmisi ke differential.
  1.     Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga ke differential pada saat bergerak naik dan turun dengan   lembut, sehingga memberikan kenyamanan dalam berkendara.


 Fungsi Propeller Shaft Pada Kendaraan 4WD atau 2WD

  Pada umumnya  Propeller Shaft merupakan sebuah batang penghubung dari gear box transmisi menuju diferential gear pada roda belakang dan Fungsi Propeller Shaft adalah Sebagai bagian dari sistem transmisi/pemindah daya pada kendaraan, yang berfungsi sebagai penerus daya dan putaran dari gear box ke differential gear.
Dapat diterapkan pada kendaraan penggerak depan atau belakang atau depan-belakang
Konstruksi Propeller Shaft 4 WD


Bagian Utama Dan Fungsi Utama Rangkaian Poros Penggerak.

Slip yoke
menghubungkan poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint) depan
Front Universal Joint
mengikat slip yoke pada poros penggerak (drive shaft)
Drive shaft
memindahkan gaya putar dari sambungan universal depan ke sambungn universal belakang (rear Universal joint).
Rear Universal Joint
melenturkan sambungan yang menghubungkan sumbu penggerak dengan yoke deferensial
Yoke rear
memegang sambungan universal belakang dan memindahkan gaya putar ke rangkaian gigi sumbu roda belakang

Cara Kerja Poros Penggerak

Kendaraan Dengan Mesin Depan, Penggerak Roda Depan.

Kendaraan dengan penggerak roda depan tidak memiliki batang penggerak (propeller). Melainkan kendaraan ini memiliki sebuah transaxle yang terdiri dari:
·         Kopling (hanya untuk transmisi manual)
·         Transmisi (untuk manual dan otomatis)
·         Batang defrensial depan (atau setengah batang)
·         Bantalan batang
·         Sambungan universal kecepatan konstan.
Transaxle dibautkan pada mesin, batang half mengirimkan gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda.Sambungan universal kecepatan konstan dipasangkan pada ujung bagian dalan masing-masing poros
Sambungan kecepatan konstan (KK) memungkinkan batang penggerak melakukan putara dengan sudut yang kecil dan perubahan panjang sesuai gerakan roda mengikuti permukaan jalan.
Sambungan kecepatan konstan berikutnya pada transmisi pada sambungan inboard (sambungan pluge) sambungan ini menggunakan bantalan roll pada ujung batang diteruskan melalui sambungan le "plunge" saat panjang batang berubah.
Sambungan kecepatan konstan pada penghubung (hub) roda adalah sambungan inboard juga sama sambungan burfiekd, sambungan ini bersifat tetap diam san tidak berubah panjangnya.
Sambungan kecepatan konstan;
·         Membawa gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda yang bersentuhan dengan jalan
·         Meneruskan gerakan kemudi sebaik mungkin pada gerakan kendaraan naik atau turun.
Gambar Poros penggerak dari penggerak roda depan

Kendaraan Dengan Mesin Didepan, Penggerak Roda Belakang

Gaya putar atau gerakan dari batang output transmisi kesumbu belakang dilakukan pada batang penggerak (batang propeller atau batang tail)
Sumbu batang kendaraan bergerak naik atau tutun, relatif terhadap transmisi dan batang penggerak harus memeindahkan gaya putar melalui berbagai perubahan sudut dan panjang.
Sambungan universal dan slip yoke (lihat gambar 4 bawah) dapat melakukan penyesuaian yang dibututhkan sebagai akibat perubahan tempat yang dilalui kendaran selaam berjalan. Ini mungkin dilakukan karena sambungan universal memungkinkan 2 (dua) batang bergerak dalam sudut yang berbeda satu dengan yang lain.
Sebagai contoh, bila kendaraan menumbuk gundukan/benjolan dijalan, sudut belakang ditekan keatas dan relatif terhadap bodi mobil. Sambungan universal memungkinkan jalur penggerak tetap pada posisi melentur tanpa menyebabkan kerusakan pada batang penggerak.
Dalam keadaan yang sama, slip yoke atau sambungan slip yang  terpasang pada batang output transmisi memungkinkan adanya perubahan kecil pada panjang penggerak dengan meluncur kedalam atau keluar dari trasnmisi.
 
Gambar Bentuk rangkaian batang propeller
Kendaraan Dengan Penggerak Empat Roda
Gambar Jalur penggerak pada penggerak empat roda

Kendaraan-kendaraan yang lebih kecil dengan penggerak empat roda menggunakan pengaturan jalur penggerak yang mirip dengan kendaraan dengan mesin dibelakang,  Kendaraan dengan penggerak roda depan telah dijelaskan diatas, tetapi dengan tambahan pada batang output yang diperpanjang hingga sumbu depan.
Kendaraan dengan penggerak empat roda memiliki jalur penggerak pada kedua sumbu kendaraan depan dan belakang.  Serupa dengan rangkaian sumbu belakang kendaraan yang konvensional.  Pada sumbu belakang dan sedikit berbeda unit sumbu pada bagian depan.  Sumbu penggerak depan harus meemiliki fasilitas untuk mengemudikan kendaraan. Dua sumbu pemindahan gaya putar dari transmisi dilewatkan unit deferensial dan batang sumbu untuk menggerakkan empat roda kendaraan.

Gambar 4WD Front Propeller Shaft
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Saat engine dan axle dipisahkan satu sama lain, sebagaimana pada kendaraan 4WD atau 2 WD, maka propeller shaft diperlukan untuk mentransmisikan daya dan putaran.
Propeller shaft dirancang untuk tahan terhadap puntiran dan tekukan (bending), dan harus mampu menahan dan menyerap vibrasi/getaran yang dihasilkan oleh mesin.


PEMERIKSAAN POROS PROPELLER


Dalam melakukan pemeriksaan maupun perbaikkan poros propeller, hal yang perlu kita lakukan adalah mendiagnosisnya dahulu. tujuan dari melakukan diagnosis adalah untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada komponen. Diagnosis bisa dilakukan secara getaran dan secara audio atau bunyi yang ditimbulkan oleh unit sistem.
Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara audio atau bunyi adalah
  

Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang tinggi karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kakau tidak cermat akan terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain.
 
Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara getaran atau bunyi adalah
Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada  propeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap  dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft.  Jika ditemukan adanya getaran  atau bunyi dari propeller shaft maka  lakukan pemeriksaan baut-baut pengikat dan atau  lepaskan unit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.
Berikut konstruksi dari propeller shaft. 
  

Berikut adalah cara kerja pemeriksaan pada propeller shaft





Cara mengganti Universal Joint 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar